LAHAT l Lahataktual.co.id – Wakil Bupati Lahat, Widia Ningsih, menghadiri kegiatan Coaching Clinic dan Sosialisasi Fasilitasi Pembangunan Kebun Masyarakat (FPKM) serta penanganan gangguan usaha perkebunan yang berlangsung di Hotel Santika Lahat, Jumat (10/10/2025). Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat sinergi antara perusahaan perkebunan dan masyarakat guna mewujudkan pembangunan sektor perkebunan yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Lahat, Vivi Anggraeni, dalam sambutannya menjelaskan bahwa pelaksanaan FPKM merupakan kewajiban bagi setiap perusahaan perkebunan sebagaimana diatur dalam Pasal 8 dan Pasal 60 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021 tentang Usaha Perkebunan.
“Perusahaan yang tidak memenuhi kewajiban pembangunan kebun masyarakat dapat dikenakan sanksi, mulai dari denda administratif, penghentian sementara kegiatan, hingga pencabutan izin usaha perkebunan,” tegas Vivi.
Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Lahat melalui Dinas Perkebunan terus mendorong agar perusahaan berperan aktif dalam memberdayakan masyarakat sekitar. Menurutnya, pembangunan kebun masyarakat tidak hanya soal pemenuhan regulasi, tetapi juga tentang menciptakan dampak ekonomi yang nyata bagi petani lokal.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh perwakilan Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, para camat, serta kelompok tani dari sejumlah desa, termasuk Desa Gunung Eiger dan Desa Gunung Megang, yang diusulkan untuk mendapatkan fasilitasi pembangunan kebun masyarakat.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Lahat Widia Ningsih menyampaikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan kegiatan ini. Ia menilai bahwa program FPKM merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan melalui sektor perkebunan.
“Saya mengapresiasi langkah Dinas Perkebunan yang terus mendorong kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat. Fasilitasi pembangunan kebun ini bukan hanya kewajiban administratif, tetapi juga wujud tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kesejahteraan rakyat,” ujar Widia.
Wakil Bupati juga menekankan pentingnya komitmen bersama antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan perkebunan yang inklusif dan berkeadilan.
“Jika sinergi ini berjalan baik, maka sektor perkebunan akan menjadi pilar penting penggerak ekonomi daerah sekaligus membuka lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat Lahat,” tambahnya.
Kegiatan sosialisasi berlangsung secara interaktif dengan sesi tanya jawab antara peserta dan narasumber. Para peserta juga mendapatkan buku pedoman serta materi konsultasi untuk memperdalam pemahaman terkait aturan dan mekanisme pelaksanaan FPKM di tingkat desa.
Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran dan pemahaman para pelaku usaha perkebunan semakin meningkat sehingga pelaksanaan pembangunan kebun masyarakat dapat berjalan sesuai regulasi, berdaya guna, serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Kabupaten Lahat.
Laporan: Doni